PENANGANAN AWAL PENGGUNA NARKOBA
DETOKSIFIKASI OPIOID CEPAT DENGAN ANESTESIA
DOCA
D.O.C.A. adalah cara mutakhir detoksifikasi opioid yang efektif dan aman yang berkembang saat ini untuk penanggu-langan awal ketergantungan opioid. Cara ini akan mengeluarkan opioid dengan cepat dan sebanyak mungkin dari reseptornya di otak yang dipicu oleh obat lawannya (antagonis opioid) selama kurang lebih 4-6 jam. Karena pengaruh obat antagonis opioid lebih kuat daripada opioid itu sendiri di reseptornya maka secara kompetitif opioid dipaksa keluar dari tubuh. Dengan demikian dipastikan akan berdampak putus opioid yang jauh lebih hebat daripada yang biasanya dialami. Karena itu sangat manusiawi bila cara ini dilakukan dengan pembiusan sehingga pasien tidak merasakan gejala putus opioid yang dipicu oleh antagonisnya.
Sejauh apakah Peran Obat Antagonis Opioid
Karena berpengaruh lebih kuat di tingkat reseptor maka obat ini akan meng-hambat semua efek opioid termasuk kenikmatan atau euforia maupun analgesia. Dengan demikian pemakaian antagonis opioid secara teratur selama kurun waktu tertentu akan meniadakan gejala putus opioid sekaligus mengurangi serta meng-hilangkan ketagihan atau craving. Misalnya 50 milligram tablet naltrekson dapat menghambat efek 25 milligram heroin murni yang setara dengan 62.5 milligram morfin.
Berapa Lama Terapi dengan Obat Antagonis Opioid
Secara statistik lama pengobatan rumatan (maintenance therapy) dengan obat anta-gonis opioid bergantung pada lama pemakaian opioid. Misalnya seseorang telah me-makai heroin selama kurang lebih 3 tahun maka dianjurkan terapi rumatan naltrekson rutin tiap hari adalah 10 bulan. Namun rata-rata dibutuhkan waktu berkisar 1 tahun dalam rumatan naltrekson untuk menata sugesti atau manajemen craving bersama-sama dengan intervensi psiko-sosial-spiritual oleh ahlinya masing-masing. Sehingga pe-nanggulangan ketergantungan opioid meru-pakan satu kesatuan (holistik).
SIAPA SAJA YANG MEMERLUKAN D.O.C.A ?
D.O.C.A. hanya berguna untuk terapi ketergantungan opioid bukan untuk zat adiktif lainnya seperti shabu (metamfeta-min), ganja (kanabis), alkohol atau kokain. Namun demikian Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB.IDI) menganjurkan D.O.C.A. dilakukan pada kasus-kasus keter-gantungan opioid sebagai berikut :
- Mereka dengan tingkat keparahan putus opioid 2 dan 3 pada skala Himmelsbach yaitu antara lain adanya gejala merasa sakit seluruh tubuh, panas dingin, geme-taran, mual, dsb.
- Mereka takut dengan cara detoksifikasi lain atau menghendakinya.
BAGAIMANA BILA ADA PENYAKIT PENYERTA ?
Memang D.O.C.A. mempunyai syarat medis tertentu yang membatasi agar tidak terjadi komplikasi berat yaitu termasuk tidak sedang hamil, tidak menderita hepatitis akut, tidak mengalami gangguan jiwa berat (psikosis) atau tidak sakit parah lainnya yang berisiko dengan anestesia seperti infeksi jantung, infeksi paru-paru atau gagal ginjal.
APA SAJA PERSIAPAN D.O.C.A. ?
Modal utama persiapan D.O.C.A. adalah motivasi atau keinginan mau sembuh dari ketergantungan opioid. Motivasi yang bersangkutan harus didukung oleh keluarga terutama dalam menekuni terapi rumatan naltrekson yang cukup lama.
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisis, laboratorium, foto toraks dan puasa di rumah minimal 12 jam. Setelah syarat-syarat medis dipenuhi masih diperlukan pernyataan per-setujuan bersangkutan atau walinya sebagai syarat medikolegal untuk tindak medis yang diperlukan sesuai standar profesi atau pro-sedur yang berlaku (informed consent).
TEMPAT DAN WAKTU YANG DIPERLUKAN UNTUK D.O.C.A.
D.O.C.A. dilakukan di Rumah Sakit yang memiliki Unit Perawatan Intensif (ICU) di bawah pengawasan dokter anestesiologi atau intensivis yang sudah berpengalaman. Dalam hal ini peran dokter spesialis anestesiologi tidak terbatas hanya melakukan pembiusan namun harus mengendalikan gejala putus opioid serta menangani gejala sisa D.O.C.A. yang mungkin terjadi dalam perawatan se-malam di ICU. Esok harinya pasien diperbo-lehkan pulang ke rumah sekaligus dimulai te-rapi rumatan dengan naltrekson
APA SAJA EFEK SAMPING ATAU GEJALA SISA D.O.C.A. ?
Gejala sisa D.O.C.A. dapat timbul dalam beberapa hari setelah prosedur. Secara pelan-pelan tapi pasti semua akan menjadi normal kembali sebagaimana yang diharap-kan asal tidak lupa menggunakan naltrekson tiap hari. Gejala sisa yang dialami dapat be-rupa nyeri otot, mual, letih, dsb yang dapat diobati dengan cara-cara konservatif
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIKETAHUI
- Naltrekson tidak menimbulkan kecan-duan.
- Naltrekson menurunkan kepekaan atau toleransi tubuh terhadap opioid. Karena itu bila suatu sebab rumatan naltrekson dihentikan dan kembali mencoba opioid lagi dengan dosis seperti yang terakhir dipakai maka dapat terjadi reaksi luaptakar (overdosis).
- Pemakaian naltrekson jangka lama mungkin dapat mengganggu fungsi hati karena itu perlu pemeriksaan berkala sesuai dengan kondisi yang bersang-kutan.
- Bila suatu saat diperlukan tindakan pem-bedahan dengan pembiusan sedangkan pasien dalam rumatan naltrekson maka perlu disampaikan kepada dokter spe-sialis anestesiologi yang bersangkutan.
Sumber : http://bomberpipitpipit.wordpress.com/penanganan-awal/